Penutupan “Karaton Glagah Wangi Dhimak” oleh Banser
yang dipimpin oleh Ketua Satuan Koordinasi Cabang Banser Demak Mustain, S.Ag,
SH, MH, dan didukung oleh personil dari Polres Demak, Kodim 0716 Demak, serta
Kejaksaan negeri Demak. Penutupan dilakukan karena “Karaton Glagah Wangi
Dhimak” dinilai meresahkan masyarakat dengan mengajarkan ajaran – ajaran yang
sesat serta membelokkan fakta - fakta sejarah Kerajaan Demak.
Ajaran
– ajaran yang dinilai menyesatkan antara lain adalah pengakuan R. Suminto
sebagai keturunan dari Raden Patah dan ahli waris Sunan Kalijaga (Raden Sahid) selain
itu juga mengakui tanah kenep yang saat ini didirikan “Karaton Glagah Wangi
Dhimak” adalah miliknya dari warisan Sunan Kalijaga, sedangkan faktanya adalah
R. Suminto hanya ditugasi oleh Yayasan Ahli Waris Sunan Kalijaga untuk menjaga
kompleks makam Astono Gedong di kenep dengan 4 orang lainnya karena tanah tersebut
merupakan tanah kompleks pemakaman “Astono Gedong” milik Yayasan Ahli Waris
Sunan Kalijaga. Selain itu “Karaton Glagah Wangi Dhimak” juga memberikan ajaran
sesat tentang adanya makam Syeh Subakir yang sebenarnya adalah Raja Demak yang
asli padahal sebenarnya sejak semula tidak ada tokoh yang bernama Syeh Subakir
dalam silsilah Kerajaan Demak maupun silsilah keturunan Sunan Kalijaga dan juga
makamnya di kompleks pemakaman Astono Gedong.
Wah wah wah..... seru ya. Sudah mau ditutup sejak 02 Mei 2015 ... ???? sampai sekarang malah makin berkembang, dengan Masjid Glagahwangi yang sebentar lagi selesai yang rencana akan diresmikan oleh Bpk.Jokowi (Presiden RI) Terus piye brow
BalasHapus